Saturday, December 1, 2012

Rindu Akan SenyumanMu




"Jahudah Raimi"  ya disitulah Ari alias Yajri Wafi dan ke-2 sahabatnya bersekolah. Ke-2 sahabatnya itu bernama Amr alias Ihsamuddin Amr dan Ar alias Bahhar Ayyar. Ke-3nya memiliki sifat yang berbeda, diantaranya saja Ari. Dia selalu sabar jika mendapat ujian/pun musibah, dia menjalani masalah itu bagai air yang mengalir sehingga hidupnya akan selalu tenang, selain itu juga dia memiliki potensi lain yaitu berlari dengan cepat. Kedua yaitu Amr, dia sangat memiliki sifat yang sangat mulia. Dia sangat bermurah hati, dia juga selalu berusaha untuk membuat kebaikan meskipun memang godaan nafsu yang mencegahnya supaya tidak terlepas dari kelengahannya. Dan yang terakhir yaitu Ar, mungkin anak-anak lain memandangnya galak dan cerewet tapi tidak untuk Ari dan juga Amr mereka menganggap sifat sahabatnya itu sosok yang tegas.
Suatu malam, ketika mereka sudah selesai belajar mereka mulai masuk ke kamarnya masing-masing. Kebetulan, mereka bertiga sekamar. Sebelum tidur, mereka saling curhat, "eh boleh kaga gua curhat ama lu semua?" kata Ari "ya boleh lah, ya ga Ar?" kata Amr sambil menengok ke arah Ar "iya dong, kita kan pada sahabatan, santai aja kali, emang napa lu ri?" tanya Ar yang mulai penasaran "sebenernya kemaren pas gua lagi izin keluar pondok, gua ketemu sama bidadari akhwat" kata Ari yang mulai membuka curhatannya "ah ngaco lu mah, mana ada bidadari di dunia ni? emang siapa tuh ri? anak mana? lu ketemunya dimana?" Ar yang makin penasaran "nah itu masalahnya, gua kaga tau siapa namanya dan kaga tau dah anak mananya, gua ketemu di masjid Abarr" ungkap Ari yang agak kesal "emang ciri-cirinya gimana tuh ri?" kata Amr "ciri-cirinya kalo masalah tinggi ga tinggi amat atau pendek amat, sedengan lah segitumah, warna kulitnya coklat tapi manis, cerdas, tegas lagi, pokonya gitu dah" kata Ari menjelaskan "oh jadi lu suka ya ke bidadari akhwat itu?" kata Amr sambil cengengesan "mmm, kaga tau dah hahhaha" kata Ari sambil tertawa "jjahh,, ada-ada aja lu mah hahhaha" kata Ar "jiahahaha" kata Amr yang akhirnya ketawa juga "tapi gua nganggep ini bukan sebagai kesenangan lho" kata Ari "lah apaan dong?" kata Amr yang penasaran "iya nih Ari, bukannya pacaran itu enak ya, udah diperhatiin sama pacar, kalo sakit disemangatin pokonya enak dah, tapi napa lu ngomong kaya gitu?" kata Ar yang makin penasaran aja sama perkataan sahabatnya itu "iya, gua ngomong kaya gini tuh masalahnya gua kaga mau buat pacaran, gua mau pacaran asalkan gua udah nikah, kalo pacaran umumnya sih takutnya jadi zinah gua kaga mau dah" kata Ari "lah terus lo nganggep ini apaan dong?" kata Amr "masalah" ungkap Ari "hah masalah? ada-ada aja lu ri" kata Ar sambil cengengesan "iyalah masalah, kan tadi gua ...." kata Ari menjelaskan tapi sebelum omongannya selesai Ar malah memotongnya "ah udah lah gua ngantuk pengen tidur, besok lagi dah ceritanya ok?" "iya nih gua juga ngantuk" kata Amr ikut-ikutan "astaghfirullah, afwan deh ya sekarang udah jam 10.00, iya deh gua juga mau tidur" kata Ari


Saat semua masalah ini menjelma..

Aku bersedih seakan tiada hari ini..
Jam 03.30 mereka udah bersiap-siap buat pergi ke masjid Abbar untuk melaksanakan shalat Shubuh berjama'ah, ketika sampai Ari melihat seorang wanita yang ia sebut sebagai bidadari akhwatnya, dada Ari semakin berdegup kencang, tapi entah kenapa hatinya malah menangis. "Astaghfirullah, gua kagamau ingat wajah akhwat itu lagi" gumam Ari.


Walau dirimu ada di sampingku..
Tapi bagai kau ada di kejauhan..

Setelah selesai shalat Shubuh berjama'ah, para santri langsung pulang ke pondoknya masing-masing. Dijalan, Amr dan juga Ar melihat Ari yang akhir-akhir ini lagi bingung dengan perasaannya, kalau bahasa gaulnya sih lagi GALAU "hei udah lah ri jangan difiirin terus nanti lu stres lagi, hehe" kata Amr sambil menepuk bahu sebelah kanannya Ari. "iya lu ah, semangat dong masa cuman gara-gara ini aja lu kaya gini, mana Ari yang dulu" kata Ar yang mencoba buat nyemangatin Ari. "ah lu berdua bisa aja deh" kata Ari sambil tersenyum. "nah gitu dong senyum, jangan kaya tadi cemberut mulu" kata Ar sambil ketawa


Amarah yang terus menerus terumbar..
Membuat semakin sesat untuk memeluk tubuhMu..

Untungnya hari ini hari Jumat, jadi libur deh ga belajar. Waktu menunjukkan pukul 07.00, Ari terlihat sedang mencari ke-2 sahabatnya itu, tapi malah ga ketemu, akhirnya dia memutuskan untuk pergi ke masjid Abbar untuk shalat dhuha+ngaji. Ketika ia akan memasuki masjid terlihat seorang perempuan yang kebetulan sedang shalat dhuha juga disana, ternyata dia adalah bidadari akhwatnya Ari, tanpa pikir panjang Ari pun langsung menunaikan shalat Dhuha. Ketika Ari sedang berdzikir, ia mendengar suara lantunan ayat-ayat Allah yang keluar dari mulut wanita itu. "ya Allah, indah sekali suaranya, Subhanallah" gumam Ari, yang tidak sadar bahwa dia sedang berdzikir bukan sedang menguping. Makin lama makin ia melupakan bahwa ia sedang benar-benar berdzikir, ia malah fokus pada suara wanita itu. "shodaqollahul'aadziim" suara lantunan ayat Allah oleh wanita itu. ketika wanita itu selesai mengaji, sontak Ari pun langsung terbangun dari tempat berdzikirnya itu, dia malah memandang wanita itu. Wanita itu langsung membereskan alat shalatnya dan langsung pergi keluar. "Tunggu" kata Ari. Wanita itu langsung terhenti dalam langkahnya dan langsung menoleh ke arah Ari sambil berbicara "maaf, apakah ikhwan memanggil saya? suara lembut yang dikeluarkan wanita itu membuat dada Ari semakin berdegup kencang. "ya, boleh saya menghampirimu?" ujar Ari. "silahkan" kata wanita itu menjawab. Langkah demi langkah yang dia injak menjadi makna bahwa ia yakin, wanita itu adalah pendamping hidupnya. "kalo boleh tau, kamu namanya siapa ya? " tanya Ari. "nama saya Fauziah Shadiyah, boleh kamu panggil saya Diyah" jawab Diyah. "oh, namaku Yajri Wafi bisa dipanggil Ari, ...." kata Ari yang dipotong oleh suara wanita dari arah luar. "Diyah, Diyah" teriak  Zarina Dzakiyah alias Arin, sahabatnya Diyah. "maaf, aku harus keluar sekarang. Assalamualaikum" kata Diyah terburu-buru. "waalaikumsalam" kata Ari menjawab


Jangankan memelukmu, senyumpun tak kau kasih..
Kini aku rindu akan senyumanmu dan cintamu..

1 minggu telah berlalu, hubungan Ari semakin dekat dengan Diyah, sampai-sampai ke-2 sahabatnya terlupakan olehnya, waktunya hanya untuk Diyah seorang. Kebetulan, Amr dan juga Ar melihat Ari yang sedang terburu-buru. "eh ri bareng kita yu ke masjidnya, kita juga mau shalat Dhuha nih" kata Amr. "iyaiya bener" kata Ar. "mmm,, gimana ya?" kata Ari sambil berfikir. "lho ko gimana? aneh deh--" kata Amr. "aneh gimana? kata Ari balik bertanya. "iya aneh, lu tuh sekarang kaya gimana gitu ke kita ber-2, hubungan persahabatan kita jadi renggang abis lu kenal sama Diyah" kata Ar menjelaskan. "renggang? renggang gimana lu? lho lu ko tau Diyah? kata Ari. "iya bener kata Ar, selain renggang sama kita, lu juga renggang sama Tuhan lu, Tuhan kita Allah SWT, lu tuh sekarang nih ya kalo tiap malem lu kan suka tadarus bareng kita, nah kalo lu langsung tidur aja" kata Amr membela Ar. "ah udah sih, katanya mau shalat Dhuha, ayo" kata Ari yang tidak mau ambil pusing. Setelah mereka ber-3 shalat Dhuha, Amr dan Ar mengajak Ari untuk tadarusan, tapi Ari malah tidak mendengar ajakan mereka, ia malah ingin bertemu dengan Diyah. Kebetulan Diyah sedang berada ditaman dekat masjid Abarr. "assalamualaikum Diyah" kata Ari. "waalaikumsalam" jawab Diyah. Ari tersenyum, dia berfikir sejenak "apa ini saatnya?" gumam Ari. Dengan PDnya dia memberanikan diri untuk membicarakan sesuatu. "Diyah, boleh aku jujur?" kata Ari memulai pembicaraannya. "harus lah" kata Diyah. "sebenarnya semenjak gua ketemu sama lu, gua jatuh cinta sama lu. mau ga lu jadi pacar gua?" kata Ari. "astaghfirullah, maaf sebelumnya. sebenernya gua juga udah punya komitmen" jawab Diyah. "apaan tuh" tanya Ari. "gua punya komitmen kalo gua tuh mau pacaran kalo udah nikah, gua maunya ta'arufan aja kaga mau pacaran takut nantinya zina lagi" jawab Diyah. JLEB hati Ari sakit yang dirasanya, dia ingat dulu juga dia mempunyai komitmen seperti itu, tapi astaghfirullah syetan memang licik. "kenapa lu bengong? maaf ya mungkin jawaban gua jleb banget dihati lu, tapi gua kaga mau ngelanggar komitmen gua, gua mau tunjukin buat abi gua yang udah di syurga supaya gua jadi wanita shalehah, gua mau berduaan dengan kekasih kita semua Allah SWT." kata Diyah menambahkan. "iya gua ngerti ko, makasih ya atas jawaban lu. gua kesana dulu ya, assalamualaikum" kata Ari. "iya ok, waalaikumsalam" jawab Diyah. Ari langsung menemui ke-2 sahabatnya, ketika Ari akan memulai curhatnya, Ar malah langsung menarik tangan Amr untuk pergi karena terlalu kesalnya perasaan Ar pada Ari. Sebenarnya Amr tak tega ketika sahabatnya sedang susah malah ia tinggalkan, tapi mau gimana lagi mungkin itu yang harus Amr lakukan. Ari pun sangat sedih, dia menjadi kehilangan semuanya termasuk sahabatnya. Disana, dia mulai menyadari bahwa memang semenjak dia kenal dengan Diyah dia menjadi berubah.


Andai aku bersalah aku dengan sepenuh hati
Maaf kan aku kembalilah sayangku..

Dari pelajaran sanalah Ari mulai menjalankan kembali komitmennya, dia sudah menjadi Ari yang dulu, dan lebih baik dari yang dulu. Ar juga sudah bisa memaafkan kesalahan Ari pada waktu itu, dan Amr sangat senang melihat ke-2 sahabatnya akur kembali


Cintaku bersemi itu hanya padaMu..
Kau adalah air untuk cintaku..

ya, itulah kata-kata yang mereka ambil dari kejadian Ari tersebut.

Cerpen ini karya: Rika Nurdiani, kelas X-4. :)

Older Post Home

0 comments:

Post a Comment